Rabu, 18 November 2009

Renungan Diri

• Jika SMS masuk, kita cepat-cepat membaca dan membalasnya.
o Tapi, kenapa waktu sholat masuk, kita tak cepat-cepat laksanakan?

• Isi ulang pulsa 10.000 kita sanggup.
o Tapi kenapa shodaqoh 1.000 terasa berat?

• Waktu kita mandi, macam-macam lagu kita nyanyikan.
o Tapi waktu makan, bismillah pun kita lupa.

• Baca Koran kita bisa,
o tapi kenapa baca Alquran kita gak bisa?

• Kalau HP rusak, susah-susah kita “tebus”.
o Tapi kenapa kita gak tebus dosa-dosa yang sudah kita perbuat.

READ MORE - Renungan Diri

Kamis, 06 Agustus 2009

Sedang tak suka apa-apa


Kurang lebih kata-kata itu mewakili rasaku sekarang, menulis ajja… bukan karena suka tapi biar plong. Energy terkuras beberapa hari ini sudah menghabiskan hampir 1000 KM perjalanan (sumber: speedometer motorku), mungkin karena itu kondisi sedikit tidak fit. Banyak tanggung jawab yang dibebankan oleh orang-orang disekitar memaksaku untuk membagi waktuku untuk pribadi dan kerja ku (kalo untuk kerja menyangkut duit dech…sedih:mode on). Da sejuta analisa dalam kepala ku saat ini, membuatku selalu berusaha memaksakan diri untuk tidur dan menikmati mimpi.
Ahh… semuanya tentang hidup, fikiranku tentang mati mulai terkurangi, bahkan saat kemaren menghantar jenazah istri paman kandungku saja, tak mampu tingkatkan kesadaranmatiku. Aku mulai menyadari bahwa aku masih jauh dari harapanku sendiri. Terutama melawan sesuatu yang tak kuingini sesuai hati kecilku. Orang agama akan bilang saya kurang mantap iman, psikolog akan bilang saya adalah individu yang tidak mempunyai kepribadian yang matang. Tapi sayai ingin menjadi mu’min, dan saya ingin menjadi pribadi yang kuat…
Allah ya Rabb…!!!!
Lillahi of my all…

READ MORE - Sedang tak suka apa-apa

Kamis, 16 Juli 2009

INTEGRASI MASA LALU, SEKARANG DAN AKAN DATANG..


Pulang kerja hari ini dengan membawa sejuta fikiran yang berkecamuk dalam otak saya yang luar biasa (katanya sich.. )ini. Banyak “PR” yang harus dikerjakan dalam rangka memperbaiki kualitas pribadi. Seperti itu lah saya memandang setiap datangnya masalah dan pertanyaan-pertanyaan dalam diri. Artinya setiap masalah yang ada bertujuan untuk memperbaiki kualitas hidup. Mungkin beberapa pembaca yang budiman setuju dengan saya. Lagi-lagi menulis menjadi tempat saya untuk menumpahkan “sampah-sampah” dalam otakku.

Terus terang kegiatan berfacebook menjadi kegiatan yang tak pernah lepas dalam hari-hariku. Intinya bergelut dengan memori-memori indah masa lalu, karena smua teman dalam facebook saya adalah orang-orang yang hadir pada masa laluku. Terkadang muncul sebuah inspirasi setelah berkomunikasi dengan kawan-kawan lamaku meskipun tak bisa dikatakan bahwa itu adalah inspirasi sesungguhnya. Sering saya katakan “inspirasi” untuk menutupi kesalahanku karena telah menghabiskan banyak waktu bersama facebook (“wajhul kitab” begitu Mr.Andi teman kantorku menyebutnya yang berasal dari bahasa arab, Wajhul: Face, Kitab:Book.

Saya masih terus asyik dengan facebook meskipun sadar bahwa itu sering membuat saya jadi larut dengan indahnya masa lalu. Dalam perasaan yang larut ini saya menjadi merasa masa lalu adalah masa yang sangat sulit untuk saya tinggalkan dan menyebabkan saya tak merasa bahwa saat ini akan menjadi masa lalu yang juga indah bila dikenang pada masa yang akan datang. Padahal masa saat ini mesti diisi dengan hal-hal yang “manis” supaya patut di kenang dan dibanggakan dimasa mendatang.

Tapi pertanyaan kembali muncul, kapankah saya berfikir realitas saat ini adalah yang harus dikerjakan sekarang dan dinikmati sepenuhnya, bukan saat ini mengenang masa lalu dan berbuat untuk dikenang dimasa mendatang. Karena bila demikian, dimana kenikamatan untuk “sekarang”?. Karena habis untuk mengingat kenikamatan masa lalu dan bersusah payah untuk mendatang yang belum pasti datangnya, karena mungkin bisa aja kita tak sempat lagi menjumpai masa mendatang. Ah… bila diteruskan untuk diurut lagi, maka akan “mentok “ pada pemahaman bahwa sebenar-benarnya masa mendatang adalah kehidupan setelah kehidupan saat ini. Karena menurut keyakinan yang saya anut (saya seorang Muslim), bahwa setelah mati maka manusia akan hidup lagi selama-lamanya.

Setelah hidup lagi nanti masih ada tidak ya, istilah masa lalu, sekarang dan mendatang lagi…..?? (pusing mode: on)
READ MORE - INTEGRASI MASA LALU, SEKARANG DAN AKAN DATANG..

Kamis, 14 Mei 2009

Tak Ingin Mellow


Azdan maghrib telah menggema, kuikuti dengan buka puasaku yang kedua harinya. Kegiatan ini kulakuakan untuk mensucikan hati untuk bisa dekat kepada Rabb ku yang dengan Nya ku memohon untuk dibesarkan hati ini dalam menerima keadaan yang tak sedang bersahabat dengan keinginan dan hasratku.
Rabb.. mungkin aku tak tau yang kurasakan ini cinta ataukah nafsu. Karena cinta manusia pada manusia lainnya pasti ada nafsu. Hanya benang tipis yang membedakan antara cinta dan nafsu manusia. Hanya cinta pada-Mu lah ku baru bisa mengakui bahwa itulah sebenar-benarnya cinta.
Saat ini yang kuharapkan jalan dan cara terbaik untukku dalam menjalani hidup ini. Tak lama kumampu bertahan dengan dunia yang tak lagi bersahabat ini. Mungkin hanya sampai 60-70 tahun ku menjalani kehidupan ini. Waktu yan g sangat singkat dan hanya sekali nyawa ini bersemayam di tubuh ini. Terlepas dari segala sikap skeptic ku pada keberadaanMu, karena ku ingin lebih dalam mengenalmu dan kumasih ingin memiliki Tuhan yang memiliki jiwa dan raga ini.
Saat ini jiwa yang sedang hancur ingin menggapai cinta Mu.. merengkuh lautan luas Rahman dan Rahim-Mu. Ku ingin hidupku berarti untuk Mu meskipun tak pernah kepentingan-Mu atas kehinaanku.
Rabb.. bimbinglah aku yang pernah khianat padaMu, tak ada tempatku memohon kecuali pada Mu
Rabb.. yang Maha Suci.. sucikanlah hati ini dari segala hawa nafsu yang berasal dari Syaithan yang selalu mengikuti setiap langkahku.
Rabb… ingin rasanya lepas dari segala urusan manusia. Dan persembahkan diri ini untuk Mu yang Maha Memiliki segala yang ada di alam ini…..
13th of May 2009..
(kumasih hidup)
READ MORE - Tak Ingin Mellow

Selasa, 12 Mei 2009

Down, melow,...


Malam ini gw bener2 dah menjadi gila. Cant stop thinking of you. Kamu begitu mengisi rellung hati ini. Entah apa yang terjadi pada rasa ini saat gw tau bahwa kau telah berusaha untuk membiarkan cerita kita berlalu.
Aku bahagia…, tapi kurasa kehilangan dirimu. Sakit rasanya, seperti yang kau rasakan selama ini.
Tidak bisa kupungkiri bahwa aku cemburu, aku iri dengan pacar barumu meskipun kau bilang ia hanya sebagai pelampiasan buatmu. Tapi aku harus bisa merelakan sesuatu yang sudah kumiliki untuk dimiliki oleh orang lain.
Ajari aku untuk melakukan hal yang sama seperti yang telah engkau lakukan padaku. Sumpah mati,malam ini aku ga bisa berfikir dengan jerniih. Perasaanku terlalu menguasai diriku. Bahkan untuk memejamkan matapun tak bisa kulakukan meskipun hari sudah lewat tengah malam.
Kepalaku mulai pusing, otakku melayang, perutku mulai mual mau muntah rasanya. Asap rokok ini bukan menjadi penyebab utamanya.. tak bisa kuhentikan untuk terus menghisap nikotin yang terkandung didalamnya. Jantungku tak lagi berdegub dengan teratur. Bahkan aku tak peduli dengan keadaan ini. Dunia ini tak lagi ada bagiku.
Semuanya terasa hilang begitu saja, iringi kepergian mu untuk kebahagiaanmu. The imagination of you surrounding in my head. Make me cant think even a second…
Im tired…
12th of May 2009
READ MORE - Down, melow,...

Selasa, 05 Mei 2009

Kenapa Memilih

Saya mau menulis tentang kesadaran yang berhubungan dengan teman saya bertanya di FB “mengapa kita harus memilih?”.
Konsep Humanistik-Eksistensialis tentang kesadaran bahwa manusia memiliki kesadaran untuk menyadari dirinya sendiri. Kesadaran manusia sifatnya unik, artinya kesadaran manusia terdahadap diri bersifar individualis yang berbeda dengan individu lainnya sehingga kesadaran individu yang satu tidak bisa disamakan dengan individu lain. Kesadaran individu ini mendorong seseorang untuk berfikir dan kebebasan memutuskan alternative-alternatif dalam kerangka pembatasnya adalah suatu aspek yang esensial pada manusia. Para eksistensialis menekankan bahwa setiap kesadaran akan kebebasan mengambil keputusan tetap dalam kerangka tanggung jawab.
Kebebasan dan tanggungjawab bisa menimbulkan kecemasan. Kecemasan eksistensialis juga bisa disebabkan oleh kesadaran akan keterbatasan dan atas kemungkian yang tak terhindarkan untuk mati (nonbeing). Kesadaran atas kematian mempunyai arti penting bagi kebebasan kehidupan sekarang.
Tujuan terapi eksistensialisme adalah agar klien mengalami keberadaannya secara otentik. Terdapat tiga karakteristik dari keberadaan otentik: 1) menyadari keberadaan sekarang sepenuhnya, 2)memilih bagaimana hidup pada saat sekarang, 3) memikul tanggungjawab untuk memilih. Jadi, klien yang neurotic adalah orang yagn kehilangan rasa ada tujuan terapi adalah membantunya untuk memperoleh dan menemukan kembali keberadaan otentik/kemanusiaan yang hilang.

Kesadaran diri
Kesadaran diri membedakan manusia dari makhluk tuhan lainnya. Semakin tinggi kesadaran dirinya semakin, semakin ia hidup sebagai pribadi yang berbeda. Dengan demikian meningkatkan kesadaran diri berarti meningkatkan kesanggupan untuk mengalami kehidupan secara penuh sebagai manusia. Kesadaran manusia membukakan beberapa hal:
Kita makhluk tuhan yang terbatas
Kita memiliki potensi
Kita memiliki suatu ukuran pilihan tindakan yang akan diambil
Kita pada dasarnya sendirian, tetapi memiliki kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain
Makna adalah sesuatu yang tidak diperoleh begitu saja melainkan merupakan hasil pencarian
Kecemasan eksistesial adalah bagian hidup sebab meningkatnya kesadaran untuk memilih maka mengalami peningkatan tanggungjawab atas konsekuensi memilih
Kecemasan timbul dari penerimaan ketidak pastian masa depan
READ MORE - Kenapa Memilih

Rabu, 22 April 2009

Life is Choise..


Malam ini entah mengapa mataku tak bisa kupejamkan, mungkin barangkali karena kopi susu kental ku yang ala Gendut (Gunawan )yang dulu kerja di Kantin Mak Ni sewaktu kuliah. Kopinya memang biasa tapi karena kopi dan susu yang banyak tanpa gula itulah membuat kopi ini menjadi mantap sekali. Tengkyu gendut.

Entah mau memikirkan apa akhirnya dari pada bengong hari dah larut, ntar malah mikirnya yang macem-macem. Akhirnya saya coba-coba mengingat kejadian hari ini. Tadi sewaktu di sekolah tempatku bekerja (jadi office boy)saya buka2 pesbuk dan blog kawan-kawan. Menarik membaca tulisan-tulisan kawan-kawanku yang semakin progresif. Salah satu tema yang dua kali muncul adalah tentang pesbuk, yang pertama mengatakan bahwa pesbuk dapat mempengaruhi nilai mahasiswa (entah penelitian siapa) dan tulisan yang kedua juga mengatakan bahwa pesbuk akan mengurangi kedalaman arti dari kerinduan karena pesbuk menghilangkan jarak yang memisahkan jarak. Kalian bebas untuk menilai kedua tulisan tadi.

Setalah sholat isya, seorang kawan lama yang sedang bernostalgia dengan masa lalu yang begitu indah dengan “kasih tak sampainya”. Saya sebagai cecurut yang pernah dekat dengannya dapat merasakan kerinduan dan perihnya campur manis saat mengingat masa-masa kuliah dulu. Entah apa kenangan itu muncul dengan segala keindahan dan harapan saat dulu, dan menumbuhkan rasa cinta (hanya kawanku tadi yang bisa memastikan nya apakah itu cinta ato kenangan indah sesaat) yang begitu menggoda. Perlu diketahui saat ini ia telah mempunyai keluarga yang utuh.

Saya dengan ingatan segar dapat mengingat beberapa hari lalu ia pernah mengatakan bahwa gara-gara pesbuk kawanku tadi terbuai oleh kenangan-kenangan sewaktu kuliah dulu, terutama kenangan dengan si “kasih tak sampai” tadi.
Awalnya saya sangat males untuk komentar ini itu tentang pesbuk (males aja), tapi malam ini karena dari pada bengong melongo gak jelas, acara tv juga gitu-gitu aja, saya coba kasih pendapat tentang pesbuk.
Entah bagaimana kritik berbagai pendapat tentang pesbuk ,

(stop!!! Upz.. saya ingat tadi ada juga puisi tentang “pesbuk dan ibu”,kira-kira begini: pesbuk dan ibu erat sekali hubungannya, setiap abis mandi;persbuk, buka notebook; pesbuk, nanti kalo mati notebook dibawa kesurga untuk pesbuk-an dengan orang-orang neraka. Gitulah kira-kira terserah interpretasi kalian)
Oya saya teruskan, entah bagaimana kritik dari berbagai pendapat tentang pesbuk, apakah ia dapat mengurangi nilai, ataukah mengurangi arti kerinduan dan pertemuan yang lama dinanti, ataukah dapat mempengaruhi rasa cinta yang muncul kembali, saya katakan semua hal itu benar dan bisa juga tidak sepenuhnya salah. Sama dengan bila saya melihat sebuah gelas yang terisi air setengah, bisa saja saya mengatakan gelas itu setengah berisi atao setengah kosong, maka begitu pula pesbuk sebagai fenomena tekhnologi informatika baru yang bisa dipandang dari dua sisi yang berbeda pula, positif atao negatif.

Fenomena pesbuk adalah salah satu dari berbagai perubahan dalam kehidupan. Tentunya kalian sudah tau dengan sebuah jargon “tak ada yang bisa lepas dari perubahan kecuali perubahan itu sendiri” (susah banget sih mengingat kata-kata itu, mohon kritik bila salah). Lalu intinya menurut saya berdasarkan ilmu saya yang hanya sebatas t**/kotoran (meminjam istilah dari sahabat saya), setiap individu bebas memilih dan memutuskan dengan tanggung jawab dalam menghadapi sebuah perubahan (menurut tokoh2 Eksistensial humanistic). Bagaimanapun keadaan suatu perubahan, apapun bentuk dan rupanya, individu sebagai pribadi mandiri harus mampu menghadapinya dan tak boleh tenggelam oleh perubahan serta bersikap terbaik meskipun pada kondisi terburuk sekalipun (Mario teguh).
Itu sudah….. (hiks hiks garing yach)
READ MORE - Life is Choise..

Selasa, 21 April 2009

4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup


“Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh” (John Gray)
Pembaca, hidup memang tidak lepas dari berbagai tekanan. Lebih-lebih,hidup di alam modern ini yang menyuguhkan beragam risiko. Sampai seorang sosiolog Ulrich Beck menamai jaman kontemporer ini dengan masyarakat risiko (risk society). Alam modern menyuguhkan perubahan cepat dan tak jarang mengagetkan.
Nah, tekanan itu sesungguhnya membentuk watak, karakter, dan sekaligus menentukan bagaimana orang bereaksi di kemudian hari. Pembaca, pada kesempatan ini, saya akan memaparkan empat tipe orang dalam menghadapi berbagai tekanan tersebut. Mari kita bahas satu demi satu tipe manusia dalam menghadapi tekanan hidup ini.
Tipe pertama, tipe kayu rapuh. Sedikit tekanan saja membuat manusia ini patah arang. Orang macam ini kesehariannya kelihatan bagus. Tapi, rapuh sekali di dalam hatinya. Orang ini gampang sekali mengeluh pada
saat kesulitan terjadi.

Sedikit kesulitan menjumpainya, orang ini langsung mengeluh, merasa tak berdaya, menangis, minta dikasihani atau minta bantuan. Orang ini perlu berlatih berpikiran positif dan berani menghadapi kenyataan hidup.
Majalah Time pernah menyajikan topik generasi kepompong (cacoon generation). Time mengambil contoh di Jepang, di mana banyak orang menjadi sangat lembek karena tidak terbiasa menghadapi kesulitan. Menghadapi orang macam ini, kadang kita harus lebih berani tega. Sesekali mereka perlu belajar dilatih menghadapi kesulitan. Posisikan kita sebagai pendamping mereka.

Tipe kedua
, tipe lempeng besi. Orang tipe ini biasanya mampu bertahan dalam tekanan pada awalnya. Namun seperti layaknya besi, ketika situasi menekan itu semakin besar dan kompleks, ia mulai bengkok dan
tidak stabil. Demikian juga orang-orang tipe ini. Mereka mampu menghadapi tekanan, tetapi tidak dalam kondisi berlarut-larut.
Tambahan tekanan sedikit saja, membuat mereka menyerah dan putus asa. Untungnya, orang tipe ini masih mau mencoba bertahan sebelum akhirnya menyerah. Tipe lempeng besi memang masih belum terlatih. Tapi, kalau
mau berusaha, orang ini akan mampu membangun kesuksesan dalam hidupnya.
Tipe ketiga, tipe kapas. Tipe ini cukup lentur dalam menghadapi tekanan. Saat tekanan tiba, orang mampu bersikap fleksibel. Cobalah Anda menekan sebongkah kapas. Ia akan mengikuti tekanan yang terjadi.
Ia mampu menyesuaikan saat terjadi tekanan. Tapi, setelah berlalu, dengan cepat ia bisa kembali ke keadaan semula. Ia bisa segera melupakan masa lalu dan mulai kembali ke titik awal untuk memulai lagi.
Tipe keempat, tipe manusia bola pingpong. Inilah tipe yang ideal dan terhebat. Jangan sekali-kali menyuguhkan tekanan pada orang-orang ini karena tekanan justru akan membuat mereka bekerja lebih giat, lebih termotivasi, dan lebih kreatif. Coba perhatikan bola pingpong. Saat ditekan, justru ia memantuk ke atas dengan lebih dahsyat. Saya teringat kisah hidup motivator dunia Anthony Robbins dalam salah satu biografinya.
Untuk memotivasi dirinya, ia sengaja membeli suatu bangunan mewah, sementara uangnya tidak memadai. Tapi, justru tekanan keuangan inilah yang membuat dirinya semakin kreatif dan tertantang mencapai tingkat
finansial yang diharapkannya. Hal ini pernah terjadi dengan seorang kepala regional sales yang performance- nya bagus sekali.

Sumber: 4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup oleh Anthony Dio Martin
READ MORE - 4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup

Senin, 20 April 2009

Belajar Baca Tulis..


“Bila Anda mempunyai kemampuan membaca tapi anda tidak menggunakan kemampuan itu maka anda sama tidak pedulinya orang-orang yang tidak pandai membaca”. Frase ini saya dapat dalam sebuah buku yang saya tidak bisa mengingatnya, hal ini mengingatkan saya pada sebuah kata-kata mutiara sederhana yang pernah saya pelajari yaitu “Al’ilmu bila amalin kassajarin bila tsamarin” ilmu yang tidak diamalkan sama dengan pohon yang tak berbuah. Bila pohon yang kita harap buahnya namun tidak berbuah lebih baik tidak usah menjadi pohon saja. Bila tidak ingin membaca tidak usah bisa membaca saja karena bisa saja sia-sia tho’?

Beberapa dari kita mengetahui bahwa kita mempunyai kemampuan namun tidak menggunakan kemampuan itu, ada pula dari kita yang tidak mengetahui kemampuan apa lagi untuk menggunakannya, ada pula dari kita yang mengetahui bagaimana menggunakan sebuah kemampuan (belajar dari orang lain) namun tidak tau apa kemampuannya, ada pula yang tau kemampuannya dan tau juga bagaimana menggunakannya. Pernyataan terakhir dimiliki oleh kaum minoritas dari penduduk sekitar kita.

Setelah mencoba menalar beberapa frase tersebut muncul dalam benak saya bahwa saya harus lebih berani lagi untuk membaca dan berbuah, terserah apakah buah itu manis ato asem ato asin, toh setiap rasa itu pasti ada tempat yang baik untuk nya dan berguna. Tring..whaaa…!!! Tiba tiba muncul suatu pemikiran yang sejalan bahwa saat ini dibutuhkan orang yang ahli dibidangnya. Bisa nulis angka satu, ya berusahalah untuk ahli menulis angka satu, sehingga suatu saat aka nada seminar tentang angka satu dan anda akan dipanggil sebagai ahli angka satu. Sekali lagi tidak perduli bagaimana buah yang anda hasilkan karena itu masalah lain. Hal terpenting adalah berproduksilah, berkaryalah karena tak ada yang perlu ditakutkan dan tak ada yang lebih menakutkan kecuali ketakutan itu sendiri bersemayam dalam diri.

Saya yakin tidak semua anda menikmati tulisan ini, tapi saya pernah belajar menulis….

READ MORE - Belajar Baca Tulis..

Jumat, 17 April 2009

See U Later...



"ku akan pergi meninggalkan dirimu menyusuri hidupku,
janganlah kau bimbang dan jangan engkau ragu.....
selamat tinggal kasih sampai kita jumpa lagi,
aku pergi...takkan lama,
hanya sekejap saja kuakan kembali lagi,
asalkan engkau tetap menanti. (ello)

datang..,pergi..., datang lagi..., pergi lagi...dan mati....,hidup lagi... ever and after.
siklus ini pasti bertujuan,
biarkan terus menjadi misteri
READ MORE - See U Later...

Kamis, 16 April 2009

Sampai nanti..see you later...


Berita
READ MORE - Sampai nanti..see you later...

Minggu, 29 Maret 2009

SAAT REMAJA MULAI MENJADI BENGAL

Memiliki buah hati adalah anugrah dari Allah SWT sekaligus mengemban amanah dari-NYA sebagai orang tua pilihan. Rasa tanggung jawab akan amanah inilah yang membuat para orang tua mendidik sekaligus membesarkan anak agar menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Tujuan orang tua yang mulia ini tidak lepas akan ujian, sebagaimana salah satu wali murid kami yang kini anaknya duduk di bangku SMP merasa anaknya mengalami perubahan pada diri anaknya yakni ananda sudah mulai suka berteriak apabila membantah atau tidak sepakat dengan saya, ananda malah dengar-dengar mengumpat atau berkata tidak sopan pendek kata ustadz anak saya sepertinya sudah menjadi ”pemberontak.” Kenapa remaja mulai seperti ini? Kejadian ini mungkin tidak saja dialami oleh pasangan orang tua ini saja bisa jadi terjadi pada orang tua lain yang kini tengah memiliki anak remaja.

Menurut Harlock, masa remaja dianggap sebagai masa ”badai dan tekanan” dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Perubahan remaja yang demikian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. Pengaruh kondisi sosial baru yang remaja hadapi memberi pengaruh besar sebagai konsekwensi dari usaha penyesuaian diri pada pola perilaku baru dan harapan sosial yang baru. Oleh karena itu sering kali emosi remaja bersifat meledak-ledak, tidak terkendali dan tampak irasional.
  2. Masa irasional. Remaja memandang kehidupan dari kacamata dirinya, ia melihat dirinya dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan bukan apa adanya.
  3. Emosi yang belum matang sebagai bagian dari transisi perubahan dari masa kanak-kanak dan puber. Perubahan fisik yang cepat saat puber seperti tumbuhnya jerawat, membesarnya bagian tubuh tertentu kadang kurang disikapi positif oleh remaja dengan menganggap dirinya tidak sesuai dengan standar budaya yang berlaku sehingga menjadi sumber kegelisahan
  4. Mencari identitas. Kuatnya pengaruh kelompok sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku lebih besar daipada pengaruh keluarga. Misalnya mereka terbiasa berbicara keras agar dapat brpeluang lebih besar diakui sebagai bagian kelompoknya.

Pada hakekatnya sikap memberontak remaja jika tidak sesuai dengan norma adalah salah maka harus kita luruskan bersama. Untuk itu perlu disadari dalam proses mengarahkan ananda perlu mempertimbangkan proses tumbuh kembangnya sebagai berikut:

  1. Proses penataan nilai sosial baru, artinya remaja mulai memilih teman sebaya berdasarkan minat dan nilai-nilai yang sama yang dapat saling mengerti dan membuat mereka nyaman kepadanya ia dapat mempercayakan masalah-masalah yang tidak dapat dibicarakan dengan orang tua atau guru.
  2. Proses kematangan berfikir. Remaja belajar bagaimana mensikapi dirinya, dengan bertambahnya pengalaman pribadi dan pengalaman sosial dan meningkatnya kemampuan berfikir rasional, mereka akan mensikapi kehidupan ini lebih realistik.
  3. Perubahan relegius, maksudnya banyak anak mulai mempertanyakan konsep dan keyakinan baik itu agama atau norma-norma yang berlaku di masyarakat saat kanak-kanak, mereka mulai belajar memahami hakekat agama itu.

Agar menjadi remaja yang sholeh maka perlu membumikan nilai-nilai kesholehan.. Maka sebagai orang tua tips yang dapat dilakukan agar proses perubahan ini adalah :

  1. Agar lebih rasional, dampingi mereka dengan dialog dengan memberikan wawasan pengetahuan dan sosial agar mereka mempunyai banyak alternatif-alternatif pilihan sehingga proses kedewasaan berfikir menjadi lebih cepat.
  2. Mengasuh secara positif tidak menghukum, tetapi menyesuaikan (mengurangi) hak istimewa anak bila perlu. Walaupun anak mungkin menentang peraturan ini, sebagian dirinya bersyukur bahwa orang tua mereka masih bertanggung jawab atas dirinya, setelah remaja terbukti dapat dipercaya hendaknya diberi kepercayaan lebih besar.
  3. Untuk belajar mengekspresikan sopan, remaja hanya perlu kembali ke dalam kendali orangtunya, kalau diberi waktu menyendiri (misal 2 jam jangan terlalu lama), ia akan mempunyai kesempatan berfikir untuk merasa bahwa ia sedang dibimbimbing orangtuanya.
  4. Sempatkan berkomunikasi dengan mereka sekaligus memberikan nasehat bila perlu, nabipun pernah memberikan nasehat Umar bin Abu Salamah saat kecil ketika ia hendak makan padahal ia dipangku beliau. Sabdanya,”Hai anak muda, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah yang ada didekatmu” (HR. Ahmad)
  5. Memberikan tauladan dari semua sikap, cara Nabi Muhammad SAW dalam mensholehkan umat terbukti efektif lewat tauladan di setiap aspek kehidupan melalui perangainya. Menurut Jhon Gray, anak berumur berapapun belajar paling banyak dengan bersikap kooperatif dan meniru.
READ MORE - SAAT REMAJA MULAI MENJADI BENGAL

Senin, 23 Maret 2009

pendidikan
READ MORE -

Jumat, 20 Maret 2009

Lupa Peta


READ MORE - Lupa Peta

Kamis, 19 Maret 2009

Mz Pa-enG: Membaca Tanda

READ MORE - Mz Pa-enG: Membaca Tanda

Minggu, 15 Maret 2009

Cara Menghadapi Siswa Hiperaktif


READ MORE - Cara Menghadapi Siswa Hiperaktif

Senin, 19 Januari 2009

PERKEMBANGAN DAN PROBLEM REMAJA AWAL

Masa remaja adalah masa yang tidak mempunyai tempat yang jelas. Ia tidak termasuk pada golongan anak, tetapi ia tidak termasuk pada golongan dewasa. Remaja ada diantara masa anak-anak dan masa dewasa sehingga masa ini sering pula disebut pula dengan masa peralihan pada proses perkembangan dan pematangan pribadi secara individu dan sosial. Banyak perubahan yang terjadi secara signifikan secara fisik dan psikis sehingga berimplikasi pada proses perkembangan psikososial anak.

Masa remaja di mulai sejak usia 12 tahun untuk laki-laki, sedangkan untuk remaja wanita beberapa saat lebih awal, dan masa ini disebut dengan masa remaja awal. Pada usia ini terjadi peningkatan hormon kelamin (gonadotrop) yaitu hormon testoteron pada anak laki-laki dan hormon oestrogen pada anak perempuan. Peningkatan hormon ini mempengaruhi terjadinya menarche (permulaan haid) dan ejakulasi (“mimpi basah”) yang kemudian disebut dengan masa pubertas.

Selain itu hormon gonadotrop juga mempengaruhi terjadinya percepatan pertumbuhan fisik pada anak.Pertumbuhan anggota-anggota badan lebih cepat dari pada badannya, sehingga sementara waktu remaja mempunyai proporsi tubuh yang tidak seimbang. Tangan dan kakinya lebih panjang dalam perbandingan dengan badannya. Begitu pula remaja perempuan terjadi penambahan jaringan lemak pada bagian lengan atas, paha, pantat dan dada. Selain itu perubahan lain juga menandai masa pubertas adalah, suara berubah menjadi besar, tumbuh kumis dan janggut pada anak laki-laki.

Pertumbuhan fisik yang cepat dan perkembangan seksual pada remaja awal menyebabkan tanggapan masyarakat yang berbeda dari sebelumnya. Lingkungan mengharapkan mereka mampu melaksanakan tanggung jawab sebagai orang dewasa, namun karena pertumbuhan fisik yang cepat tidak diikuti oleh kematangan psikis sering mengakibatkan ramaja merasa tidak mampu memenuhi tuntutan dan menyebabkan berbagai frustasi. Perubahan yang sangat signifikan ini seringkali menyebabkan kebingunan, ketakutan dan frustasi pada pada remaja, sehingga peran orang dewasa (orang tua atau guru) untuk memberikan bimbingan dan pengertian dengan bijak akan sangat membantu untuk mengatasi kebingungan, ketakutan dan frustasi yang disebabkan oleh perubahan tersebut.

Perkembangan pada remaja awal dengan ciri-ciri yang telah disebutkan sebelumnya mempunyai implikasi pada perkembangan psikis anak terutama pada perkembangan sosial. Ada berbagai macam persoalan yang terjadi pada remaja awal seiring dengan perubahan fisik yang telah ia capai.

Permasalahan mandiri dan krisis identitas

Permasalah ini sesungguhnya terjadi disepanjang usia remaja, Erikson menyebut hal ini dengan proses mencari identitas ego atau biasa disebut “Krisis Identitas”. Pada awal masa ini terjadi pergesaran dari orang tua menuju teman sebaya. Kematangan fisik mendorong untuk mampu mandiri dan meninggalkan dominasi orang tua. Namun secara psikis remaja masih sangat tergantung dengan orang tua terutama dalam mengambil keputusan, juga secara ekonomi mereka masih belum bisa mencari nafkah sendiri dan harus bergantung pada orang tua, maka remaja tidak mampu untuk mandiri seutuhnya.

Kemandirian secara fisik memacu remaja untuk beraktifitas dan menggunakan seluruh potensi fisik dan seksual mereka dan bebas dari segala nilai. Namun ada batasan-batasan (norma/adat/hukum agama dan pemerintah) yang tidak bisa mereka lewati dalam menggunakan potensi fisik dan seksual, dan banyak dari batasan-batasan tersebut yang tidak bisa mereka fahami dan dianggap sebagai pembatas yang tidak sesuai dengan keinginan mereka. Hal ini menimbulkan rasa termarginalkan dari orang dewasa dan terdorong untuk mencari teman sebaya yang dianggap senasib dengan mereka untuk saling membantu dan menerima identitas keremajaan mereka. Mereka merasa bahwa dengan teman sebaya mereka mendapatkan penghargaan yang lebih dibandingkan penghargaan orang dewasa atau orang tua terhadap mereka. Maka peran teman sebaya menjadi peran yang sangat penting dan sangat berpengaruh bagi perkembangan menuju kedewasaan psikologis seorang remaja.

Konformitas kelompok remaja

Persoalan remaja yang bergerak menuju teman sebaya dipandang sebagai upaya penemuan identitas/jati diri mereka dan sebagai pernyataan emansipasi sosial mereka; yaitu cenderung membentuk suatu kelompok dalam bidang tertentu. Pada pihak lain kelompok remaja akan menambah kohesifitas antar anggota kelompok seiring dengan frekuensi pertemuan mereka.

Dalam berkelompok remaja cenderung memiliki kohesifitas yang tinggi dan dalam keadaan seperti ini akan berkembang iklim penciptaan norma-norma kelompok yang mereka buat sendiri yang sesuai dengan keinginan mereka. Apabila norma-norma yang terbentuk dalam kelompok tidak bertentangan dengan norma yang telah terbentuk dalam keluarga sebelumnya, maka hal ini tidak menjadi masalah. Namun bila norma kelompok bertentangan dengan norma keluarga, maka hal ini yang akan menjadi masalah. Sebab dalam kelompok yang mempunyai kohesifitas yang tinggi tidak akan memberikan toleransi pada salah satu anggota kelompok yang mempunyai pandangan yang berbeda. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya pengembangan identitas pribadi yang lebih lanjut. Suatu kelompok remaja seharusnya mampu untuk mengarahkan individu pada pengembagan diri, justru menjadi penghambat bagi pengembagan emansipasi individu.

Salah satu ciri lain dari kelompok remaja awal adalah kelompok ini masih tunduk pada kelompok yang lebih berkuasa, seperti lembaga pendidikan, pemerintahan. Dalam hal ini peran sekolah sebagai lembaga pendidikan dan pemerintah diharapkan mampu memberi perhatian pada kelompok remaja dan membantu mereka untuk mampu membentuk norma kelompok yang selaras dengan agama dan hukum formal.

Dua jenis permasalahan yang telah dibahas dengan singkat diatas bisa kita jadikan sebagai acuan dalam upaya memahami permasalahan remaja yang timbul. Banyak anak permasalahan yang muncul dari 2 jenis permasalahan diatas yaitu; kemandirian dan krisis identitas, konformitas kelompok remaja, diantaranya, intensitas dalam berteman meningkat, suka meniru gaya teman, terlalu percaya diri dan emosi yang tak terkontrol dan masih banyak permasalahan lainnya.

Perkembangan remaja selayaknya menjadi tanggung jawab bersama; orang tua, lembaga pendidikan, lingkungan dan pemerintah. Dalam Bryn (1985) Donald Winnicott menyebutkan berbagai upaya dalam membantu perkembangan anak remaja kita, sebagai berikut:

1. Memenuhi kebutuhan jasmani

2. Memberikan ikatan dan hubungan emosi

3. Memberi suatu landasan yang kokoh (lingkungan rumah dan hubungan keluarga yang asri)

4. Membimbing mengendalikan perilaku

5. Mengajarkan cara berkomunikasi

6. Memberikan berbagai pengalaman hidup yang normal

7. Membantu anak menjadi bagian anggota keluarga, dan

8. Memberikan role model (suri tauladan) pada anak.

Selain orang tua, lingkungan sekolah harus mampu memberikan fasilitas, media, wadah kegiatan yang positif serta bimbingan sosial yang akan sangat membantu remaja menemukan identitas yang baik dan mampu mempertahankannya. Begitu pula pemerintah seyogyanya mendukung berbagai kegiatan remaja dan mengarahkan kearah yang positif serta menjadikan remaja sebagai bagian dari warga negara yang butuh dipenuhi hak sebagai warga negara serta penghargaan yang baik terhadap prestasi remaja.

Dafta Pustaka

Lask, Bryn. 1985. Memahami dan Mengatasi Masalah Anak. Jakarta; Gramedia

Monks.F.J, Dkk.2004. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta; Gajah Mada University Press

READ MORE - PERKEMBANGAN DAN PROBLEM REMAJA AWAL